Mengenal Gejala Aids Pada ANAK - ANAK
pada anak biasanya bersifat non spesifik, artinya dapat ditemukan juga pada penyakit sebab lain, seperti gagal tumbuh, berat badan menurun, panas berulang, pembesaran kelenjar (0,5 cm) di 2 tempat atau lebih, dan sebagainya.
Gejala lain adalah gejala infeksi berulang atau berat akibat defisiensi imun (pneumonia berat berulang, diare berulang atau menetap, herpes zoster diseminata, dan sebagainya)
dan adanya infeksi oportunistik, yakni infeksi dengan kuman atau jamur yang pada orang normal tidak menimbulkan penyakit (pneumonia pneumocystis carinii, toksoplasmosis diseminata, candidiasis oral berulang, dan sebagainya).
Obat-obatan yang ada, seperti AZI (Zi' dovudi ne), ddC (Dideoxycyti di ne) alau ddl (Didanosi ne ), sifatnya hanya memperpanjang harapan hidup penderita dan mengurangi frekuensi timbulnya infeksi oportunistik. Penderita AIDS yang tidak diobati hanya bisa bertahan selama 6 bulan, sementara bila diobati, harapan hidupnya rata-rata mencapai 2-3 tahun. Penderita AIDS anak-anak lebih pendek lagi harapan hidupnya. Tetapi anda tidak perlu khawatir sekarang ini telah di temukan pengobatan alternatif hiv yang dapat mengatasi masalah aids dan hiv secara alami dan efektif.
Masalah AIDS merupakan masalah global, karena pada tahun 2000 WH0 meramalkan 5-10 juta anak akan mengidap HIV dan 10 juta anak menjadi yatim piatu. Pada saat ini penyuluhan, berupa menyebarluaskan pengetahuan mengenai cara-cara penularan penyakit AIDS, diharapkan dapat mencegah kemungkinan tertular dan menghilangkan rasa takut masyarakat dan pelayan kesehatan terhadap sindrom penyakit ini.
Berperilaku seks yang aman (tidak berganti-ganti pasangan) dan penggunaan kondom, misalnya, adalah cara teraman menghindari AIDS. Informasi selengkapnya ada di link berikut ini http://www.tahitiannonijuiceindonesia.net/penyakit-imunitas/jangan-putus-asa-karena-ada-pengobatan-aids-yang-sudah-terbukti-ampuh/. Segera periksakan diri bila dijumpai hal-hal yang mencurigakan. Pengerem lainnya adalah agama, yang berisi pendidikan mengenai hubungan seks, yakni tidak memperbolehkan seseorang berhubungan seksual di luar nikah.
Gejala lain adalah gejala infeksi berulang atau berat akibat defisiensi imun (pneumonia berat berulang, diare berulang atau menetap, herpes zoster diseminata, dan sebagainya)
dan adanya infeksi oportunistik, yakni infeksi dengan kuman atau jamur yang pada orang normal tidak menimbulkan penyakit (pneumonia pneumocystis carinii, toksoplasmosis diseminata, candidiasis oral berulang, dan sebagainya).
Obat-obatan yang ada, seperti AZI (Zi' dovudi ne), ddC (Dideoxycyti di ne) alau ddl (Didanosi ne ), sifatnya hanya memperpanjang harapan hidup penderita dan mengurangi frekuensi timbulnya infeksi oportunistik. Penderita AIDS yang tidak diobati hanya bisa bertahan selama 6 bulan, sementara bila diobati, harapan hidupnya rata-rata mencapai 2-3 tahun. Penderita AIDS anak-anak lebih pendek lagi harapan hidupnya. Tetapi anda tidak perlu khawatir sekarang ini telah di temukan pengobatan alternatif hiv yang dapat mengatasi masalah aids dan hiv secara alami dan efektif.
Masalah AIDS merupakan masalah global, karena pada tahun 2000 WH0 meramalkan 5-10 juta anak akan mengidap HIV dan 10 juta anak menjadi yatim piatu. Pada saat ini penyuluhan, berupa menyebarluaskan pengetahuan mengenai cara-cara penularan penyakit AIDS, diharapkan dapat mencegah kemungkinan tertular dan menghilangkan rasa takut masyarakat dan pelayan kesehatan terhadap sindrom penyakit ini.
Berperilaku seks yang aman (tidak berganti-ganti pasangan) dan penggunaan kondom, misalnya, adalah cara teraman menghindari AIDS. Informasi selengkapnya ada di link berikut ini http://www.tahitiannonijuiceindonesia.net/penyakit-imunitas/jangan-putus-asa-karena-ada-pengobatan-aids-yang-sudah-terbukti-ampuh/. Segera periksakan diri bila dijumpai hal-hal yang mencurigakan. Pengerem lainnya adalah agama, yang berisi pendidikan mengenai hubungan seks, yakni tidak memperbolehkan seseorang berhubungan seksual di luar nikah.